Senin, 29 Mei 2017

Hasil Uji Kompetensi Komputer Tahun 2015

Hasil yang membanggakan...

Tak ada kata yang lebih membahagiakan bagi lembaga dan instruktur selain "bangga" karena peserta didik yang kami didik dengan penuh tanggung jawab dan kesungguhan, berhasil "LULUS UJI KOMPETENSI" bidang komputer aplikasi perkantoran pada tahun 2015.

Bahkan kelulusan Uji Kompetensi ini mencapai rekor tertinggi yang pernah dicapai dibandingkan sebelumnya. Tingkat kelulusan Uji Kompetensi adalah sebagai berikut:
1. Word Processing/Word, dari jumlah peserta sebanyak 15 orang, lulus sebanyak 8 orang atau lebih dari 50%.
2. Spreadsheet/Excel, dari jumlah peserta sebanyak 15 orang, lulus sebanyak 8 orang atau lebih dari 50%.
3. Presentation/Power Point, dari jumlah peserta sebanyak 15 orang, lulus sebanyak 14 orang atau lebih dari 90%.
4. CLCP (Computer Literate Certified Professional) atau lulus 3 kompetensi (word, excel, power point), lulus sebanyak 7 orang atau  46,6%. Tahun sebelumnya hanya 1 orang atau 5% dari jumlah seluruh peserta.





















Semoga hasil ini dapat kami pertahankan dan tingkatkan pada masa mendatang.

Model Pembelajaran Berbasis Proyek


LKP FEC mengembangkan Kurikulum Model Pembelajaran Berbasis Proyek


Dalam pembelajaran komputer aplikasi perkantoran terdapat standar kompetensi Piranti Lunak Pengolah Kata, Piranti Lunak Pengolah Angka, Piranti Lunak Pengolah Presentasi dan Piranti Lunak Pengolah Data (Database). Sejak tahun 2012, LKP FEC telah berhasil mengembangkan kurikulum Model Pembelajaran Berbasis Proyek untuk standar kompetensi Piranti Lunak Pengolah Data (Database).

Model Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan hasil inovasi pembelajaran. Permasalahan yang terjadi selama peserta didik mempelajari database sebagai sesuatu yang sulit dipelajari, tak heran kurikulum database jarang atau tidak banyak dipergunakan oleh lembaga kursus dan pelatihan untuk pembelajaran kepada peserta didik. Kalaupun ada pembelajaran, hanyalah merupakan pengantar atau dasar-dasar database sebagai pelengkap pembelajaran aplikasi perkantoran.

Kini, sesuatu yang sulit itu menjadi mudah dengan ditemukannya suatu model namanya Model Pembelajaran Berbasis Proyek.  Model pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran dengan menggunakan "proyek" sebagai media. Di kelas, peserta didik seolah-olah sedang mengerjakan suatu proyek, sehingga semua peserta merasa terlibat langsung secara aktif guna menyelesaikan proyek sesuai target penyelesaian yang ditentukan oleh pemilik proyek.

Proyek dimaksud adalah proyek aplikasi, dimana lembaga sudah menyediakan proyek aplikasi untuk dijadikan pembelajaran. Proyek aplikasi tersebut yang sudah tersedia adalah aplikasi toko "konsep minimarket", penjualan model cash n carry, koperasi simpan pinjam, administrasi karyawan, distribusi barang, komputer akuntansi, hotel, resto cafe, bengkel dan penjualan sparepart, pujasera, penjualan air minum galon, administrasi kantor dan sistem informasi manajemen kursus dan pelatihan (SIMKP). Proyek aplikasi ini sudah dibuat sebelumnya oleh lembaga kemudian di customize (sudah disesuaikan kebutuhan pengguna akhir/pebisnis UKM dan diterapkan ) dan dijual dengan total pengguna hingga April 2017 berjumlah 2.205 pengguna, tersebar di seluruh Indonesia. 4 aplikasi unggulan yaitu toko, koperasi simpan pinjam, resto cafe dan bengkel tersedia di toko buku Gramedia di seluruh Indonesia dan Gunung Agung. Aplikasi lainnya merupakan pesanan khusus UKM, tersedia di bukalapak.com, tokopedia.com, projects.co.id, tokoone.com.

 
Sebelum dikembangkan model pembelajaran berbasis proyek, peserta didik belajar bagian per bagian dari kompetensi dasar pada  kurikulum aplikasi perkantoran piranti lunak pengolah data. Yang dimaksud bagian per bagian adalah urutan pembelajaran dari mulai tabel, query, form, report dan macro. Setelah dikembangkan model pembelajarn berbasis proyek, pembelajaran dilakukan menyeluruh dengan cara mengintegrasikan atau menggabungkan kompetensi dasar sehingga diharapkan pembelajaran lebih mudah dan terarah kepada tujuan pembelajaran yaitu menghasilkan aplikasi jadi siap pakai yang bisa dijual dan menghasilkan nilai ekonomi.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Klik untuk memperbesar gambar.

 

Materi pembelajaran pada model pembelajaran berbasis proyek terdiri dari:
1. Materi umum : mengenal berbagai software pengolah data dan membuat database baru.
2. Materi inti : membuat fitur login, pengaturan, master, transaksi, laporan, hak akses pengguna, maintenance data, backup/restore data, desktop dan exit.
3. Materi penunjang: membuat file digital.

Dengan adanya model pembelajaran berbasis proyek, peserta didik yang memilih kompetensi database akan langsung diarahkan "to the point" untuk membuat proyek aplikasi. Waktu pembelajaran dapat dioptimalkan dari 32 jam (setara 2 bulan/16x pertemuan @ 2 jam) menjadi hanya 23 jam (setara 12x pertemuan @2jam). Dengan demikian, bagi peserta didik pembelajaran lebih efektif dan efisien. Efektif berarti mencapai hasil pembelajaran yaitu membuat aplikasi database yang bisa dijual. Efisien berarti hemat waktu pembelajaran dan hemat biaya kursus.

Yang masih menjadi pertanyaan bagi lembaga adalah benarkah model pembelajaran berbasis proyek yang dikembangkan ini merupakan inovasi pembelajaran? atau hanya perubahan biasa dalam pembelajaran?
Menarik untuk dikaji lebih lanjut. Kami memohon rekan-rekan LKP untuk memberikan saran dan pendapatnya... Bagi lembaga yang memberikan pendapat akan mendapatkan "Free" aplikasi Sistem Informasi Manajemen Kursus dan Pelatihan (SIMKP).




 

Total Tayangan Halaman